| 0 komentar ]


BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
           
                 Modul 3 ini menjelaskan tentang Pengulangan(loopnig). Pengulangan(loopnig) sangat di perlukan dalam pembuatan program, yang mana dalam struktur pengulangan ini dapat mengulang sebuah variabel sampai ke N kali. Pengulangannya ada dua macam yakni, dari kecil ke besar(ascending) dan dari besar ke kecil(descending).
                 Dalam bahasa C perulangan bisa menggunakan beberapa struktur di antaranya : Struktur for, struktur while, struktur do-while. Sebenarnya fungsi dari struktur tersebut sama tapi ada yang lebih rumit, dan ada yang lebih sederhana.


1.2    Tujuan
Tujuan mahasiswa mengikuti praktikum Algortima Pemrograman Modul 3 ini adalah :
Mempelajari penggunaan struktur looping di bahasa C
Untuk mengetahui Macam – macam pengulangan


BAB II
DASAR TEORI

2.1 Teori Singkat
Terdapat dua model struktur pengulangan, yaitu:
1.      Struktur Pengulangan Tanpa Kondisi (unconditional looping). Di dalam struktur ini, instruksi-instruksi di dalam badan pengulangan diulangi sejumlah kali yang dispesifikasikan (jumlah pengulangan sudah diketahui sebelum eksekusi). Contoh: Struktur FOR.
2.      Struktur Pengulangan Dengan Kondisi (conditional looping). Di dalam struktur ini, jumlah pengulangan tidak diketahui sebelum eksekusi program. Yang dapat ditentukan hanya kondisi berhenti pengulangan, artinya instruksi-instruksi di dalam badan pengulangan diulangi sampai kondisi berhenti terpenuhi. Contoh: Struktur WHILE dan Struktur DO-WHILE.
Macam-macam struktur pengulangan:
a.      Struktur FOR
Struktur pengulangan FOR digunakan untuk mengulang statemen atau satu blok statemen berulang kali. Jumlah pengulangan diketahui atau dapat ditentukan sebelum eksekusi. Untuk mencacah sudah jumlah pengulangan diperlukan sebuah variabel pencacah (counter). Variabel ini nilainya selalu bertambah satu setiap kali pengulangan dilakukan. Jika cacah pengulangan sudah mencapai jumlah yang dispesifikasikan, maka proses pengulangan berhenti. Pada struktur FOR, pencacah haruslah dari tipe data yang memiliki predecessor dan successor, yaitu integer atau karakter. Tipe riil tidak dapat digunakan sebagai pencacah. Aksi adalah satu atau lebih instruksi yang diulang.
Bentuk struktur FOR ada dua macam:
§  Menaik (ascending)
Pada struktur FOR menaik, nilai_awal harus lebih kecil atau sama dengan nilai_akhir. Jika nilai_awal lebih besar dari nilai_akhir, maka badan pengulangan tidak dimasuki. Pada awalnya, pencacah diinisialisasikan dengan nilai_awal. Nilai pencacah secara otomatis bertambah satu setiap kali aksi pengulangan dimasuki, sampai akhirnya nilai pencacah sama dengan nilai_akhir. Jumlah pengulangan yang terjadi = nilai_akhir nilai_awal + 1. Struktur Bahasa C untuk pengulangan FOR menaik
§  Menurun (descending)
Pada struktur FOR menurun, nilai_akhir harus lebih besar atau sama dengan nilai_awal. Jika nilai_akhir lebih kecil dari nilai_awal, maka badan pengulangan tidak dimasuki. Pada awalnya, pencacah diinisialisasikan dengan nilai_akhir. Nilai pencacah secara otomatis berkurang satu setiap kali aksi diulangi, sampai akhirnya nilai pencacah sama dengan nilai_awal. Jumlah pengulangan yang terjadi = nilai_akhir – nilai_awal + 1.

b.      Struktur WHILE
Pada struktur WHILE, aksi (atau runtunan aksi) akan dilaksanakan berulang kali selama kondisi bernilai true. Jika kondisi bernilai false, badan pengulangan tidak akan dilaksanakan, yang berarti pengulangan selesai. Yang harus diperhatikan adalah pengulangan harus berhenti. Pengulangan yang tidak pernah berhenti menandakan bahwa logika pemrograman tersebut salah. Pengulangan berhenti apabila kondisi bernilai false. Agar kondisi suatu saat bernilai false, maka di dalam badan pengulangan harus ada instruksi yang mengubah nilai variabel kondisi.

c.       Struktur DO-WHILE
Struktur ini mendasarkan pengulangan pada kondisi boolean. Aksi di dalam badan pengulangan diulang sampai kondisi boolean bernilai true. Dengan kata lain, jika kondisi boolean masih false, pengulangan masih terus dilakukan. Karena proses pengulangan suatu saat harus berhenti, maka di dalam badan pengulangan harus ada aksi yang mengubah nilai variabel kondisi.



BAB III
TUGAS PENDAHULUAN

1.    Jelaskan perbedaan antara struktur pengulangan FOR, WHILE dan DO-WHILE!
Jawaban :
·         Struktur pengulangan FOR digunakan untuk mengulang statemen atau satu blok statemen berulang kali. Jumlah pengulangan diketahui atau dapat ditentukan sebelum eksekusi.
·         Pada struktur WHILE, aksi (atau runtunan aksi) akan dilaksanakan berulang kali selama kondisi bernilai true. Jika kondisi bernilai false, badan pengulangan tidak akan dilaksanakan, yang berarti pengulangan selesai.
·         Struktur DO-WHILE ini mendasarkan pengulangan pada kondisi boolean. Aksi di dalam badan pengulangan diulang sampai kondisi boolean bernilai true. Dengan kata lain, jika kondisi boolean masih false, pengulangan masih terus dilakukan.
2.    Buatlah algoritma untuk menampilkan deret bilangan ganjil antara 0 s/d 100!
Jawaban :
Deklarasi
       a : integer
Deskripsi
       Jika a=1 dan a kurang dari = 100 maka a=a+2
       Tampilkan (a)
3.    Buatlah algoritma untuk menampilkan deret bilangan 1, 5, 9, 13, ... (berhenti jika melebihi 300)!
Jawaban :
Deklarasi
       a : integer
Dekripsi
       Lakukan a=a+4
                   Tampilkan(a)
       Jika a<300
4.    Buatlah algoritma untuk menampilkan deret bilangan 1, 1, 2, 1, 2, 3, ... (berhenti jika sama dengan batas nilai tertentu yang dimasukkan melalui piranti masukan)!
Contoh:
Masukan batas nilai: 4
Deret Keluaran: 1, 1, 2, 1, 2, 3, 1, 2, 3, 4
Jawaban :
Deklarasi
       a,b,c : integer
Deskripsi
       Baca(c)
       Jika a=1 dan a<=c maka a++
                   Jika b=1 dan b<=a maka b++
                               Tampilkan(b,)













BAB IV
IMPLEMENTASI

4.1 Kegiatan Praktikum
Pada saat praktikum, kerjakan tugas-tugas berikut ini:
1.      Buat program untuk tugas prepraktikum 2!
Jawaban :
            Source code :
#include <stdio.h>
void main(){
            int a;
            for(a=1;a<=100;a=a+2){
                        printf("%d",a);
            }
}
                        Running program :
Description: D:\pre1.png
2.      Buat program untuk tugas prepraktikum 3!
Jawaban :
            Source code :
#include <stdio.h>
int main(){
            int a=1;
            printf("%d",a);
            do{
                        a=a+4;
                        printf("%d",a);
            }while (a<300);
}

            Running program :
Description: D:\pre2.png
3.      Tugas tambahan (ditentukan oleh asisten praktikum)!

4.2 Tugas Akhir
Buatlah algoritma dan terjemahkan dalam Bahasa C untuk membuat bentuk belah ketupat  dari deretan angka berdasarkan batas nilai yang dimasukkan melalui piranti masukan!
Contoh:
Masukkan batas nilai: 5
Hasil belah ketupat deretan angka:
1
1  2  1
1  2  3  2  1
1  2  3  4  3  2  1
1  2  3  4  5  4  3  2  1
1  2  3  4  3  2  1
1  2  3  2  1
1  2  1
1
Jawaban :
      Source code :
#include <stdio.h>

int main(){
            int N;
            printf("Masukkan Angka : ");scanf("%d", &N);
            for(int a=1; a<=N; a++){
                 for(int b=N; b>a; b--)
                        printf(" ");
                 for(int c=1; c<=a; c++)
                        printf("%d",c);
                 for(int d=a-1; d>=1; d--)
                        printf("%d",d);
                        printf("\n");
            }
            int X=N-1;
            for(a=1; a<=N-1; a++){
                 for(int e=1; e<=a; e++)
                        printf(" ");
                 for(int f=1; f<=X; f++)
                        printf("%d",f);X=X-1;
                 for(int g=X; g>=1; g--)
                        printf(“%d”,g);
                        printf(“\n”);
            }
}





Running program :
Description: D:\tugasA.png






















BAB V
PENUTUP

5.1     Analisa
              
5.2     Kesimpulan
Terdapat dua model struktur pengulangan, yaitu:
  • Struktur Pengulangan Tanpa Kondisi (unconditional looping). Di dalam struktur ini, instruksi-instruksi di dalam badan pengulangan diulangi sejumlah kali yang dispesifikasikan (jumlah pengulangan sudah diketahui sebelum eksekusi). Contoh: Struktur FOR.
  • Struktur Pengulangan Dengan Kondisi (conditional looping). Di dalam struktur ini, jumlah pengulangan tidak diketahui sebelum eksekusi program. Yang dapat ditentukan hanya kondisi berhenti pengulangan, artinya instruksi-instruksi di dalam badan pengulangan diulangi sampai kondisi berhenti terpenuhi. Contoh: Struktur WHILE dan Struktur DO-WHILE.








0 komentar

Posting Komentar